Selasa, 08 April 2025

10 Mabadi Ilmu Nahwu

 Mabadi' Asyarah (المبادئ العشرة) atau sepuluh prinsip dasar adalah konsep yang dikenal dalam tradisi keilmuan Islam, termasuk dalam Ilmu Nahwu (tata bahasa Arab). Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai kerangka dasar untuk memahami esensi suatu disiplin ilmu sebelum mendalaminya.

Berikut adalah 10 Mabadi' Ilmu Nahwu:

 1. Al-Hadd (الحد): Definisi atau pengertian Ilmu Nahwu.

    Secara bahasa: bermakna arah, contoh, ukuran, bagian, maksud.

    Secara istilah: Ilmu tentang kaidah-kaidah yang dengannya diketahui keadaan akhir kata dalam kalimat, baik dari segi i'rab maupun bina'.

 2. Al-Maudhu' (الموضوع): Objek atau ruang lingkup pembahasan Ilmu Nahwu.

    Yaitu kata-kata bahasa Arab dari segi perubahan akhir (i'rab) dan ketetapannya (bina') dalam susunan kalimat.

 3. Ats-Tsamarah (الثمرة): Buah atau manfaat mempelajari Ilmu Nahwu.

    Menjaga lisan dari kesalahan dalam mengucapkan bahasa Arab (lahn).

    Membantu memahami Al-Qur'an dan Hadis dengan benar.

     Memudahkan dalam memahami kitab-kitab berbahasa Arab.

 4. Al-Fadhl (الفضل): Keutamaan atau keunggulan Ilmu Nahwu.

     Ilmu Nahwu adalah alat untuk memahami syariat Islam yang berbahasa Arab.

     Memahami bahasa Arab adalah kunci untuk memahami agama.

 5. An-Nisbah (النسبة): Hubungan Ilmu Nahwu dengan ilmu-ilmu lain.

     Ilmu Nahwu memiliki hubungan erat dengan ilmu Sharaf (morfologi Arab), Ilmu Balaghah (retorika Arab), Ilmu Lughah (linguistik Arab), dan ilmu-ilmu syar'i lainnya.

 6. Al-Wadhi' (الواضع): Peletak dasar atau perintis Ilmu Nahwu.

     Ulama yang diakui sebagai peletak dasar Ilmu Nahwu adalah Abu Aswad ad-Du'ali atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.

 7. Al-Ism (الاسم): Nama ilmu ini.

     Nama ilmu ini adalah Ilmu an-Nahwu (علم النحو).

 8. Al-Istimdad (الاستمداد): Sumber pengambilan atau rujukan Ilmu Nahwu.

     Sumber utama Ilmu Nahwu adalah Al-Qur'an, Hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan perkataan (syair dan prosa) orang Arab yang fasih.

 9.  Hukmu as-Syari' (حكم الشارع): Hukum mempelajari Ilmu Nahwu menurut syariat.

     Hukumnya adalah fardhu kifayah (wajib kolektif). Artinya, jika sebagian umat Islam telah mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, mempelajarinya bisa menjadi fardhu 'ain (wajib individual) bagi seseorang yang ingin memahami Al-Qur'an dan Sunnah secara mendalam.

 10. Al-Masail (المسائل): Masalah-masalah atau topik-topik yang dibahas dalam Ilmu Nahwu.

     Meliputi pembahasan tentang i'rab (perubahan akhir kata), bina' (ketetapan bentuk kata), susunan kalimat (jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah), dan kaidah-kaidah lainnya yang mengatur struktur bahasa Arab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar